JAYAPURA – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI Perwakilan Papua menyoroti eskalasi kekerasan yang mengkhawatirkan yang terjadi di wilayah Papua.
Kepala Perwakilan Komnas HAM Papua, Frits Ramandey, mengungkapkan data mengejutkan bahwa sepanjang tahun 2025, tercatat sebanyak 132 orang dilaporkan tewas akibat serangkaian aksi yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Pernyataan tersebut disampaikan Frits Ramandey menanggapi situasi keamanan di Papua yang terus memanas.
Menurutnya, tren kekerasan yang dilakukan oleh KKB menunjukkan peningkatan yang signifikan dan telah menelan banyak korban jiwa dalam kurun waktu satu tahun terakhir.
Merespons tingginya angka fatalitas tersebut, Frits secara tegas mendesak pihak KKB untuk segera menghentikan segala bentuk teror yang ditujukan kepada warga sipil.
Selain itu, Komnas HAM Papua juga menuntut dihentikannya berbagai tindakan perusakan terhadap fasilitas pelayanan dasar yang sangat vital bagi keberlangsungan hidup masyarakat di daerah konflik.
Rentetan kekerasan yang tak pandang bulu ini memicu keprihatinan mendalam terkait perlindungan hak asasi manusia di Bumi Cenderawasih.
Banyaknya korban jiwa yang terus berjatuhan memunculkan pertanyaan publik yang mendesak mengenai keberadaan keadilan dan perlindungan HAM bagi para korban kebiadaban KKB.
Publik mempertanyakan di mana posisi penegakan HAM bagi warga sipil yang tak berdosa, bagi personel TNI-Polri yang gugur dalam menjalankan tugas negara, serta bagi Orang Asli Papua (OAP) yang justru turut menjadi sasaran kekerasan kelompok tersebut di tanah mereka sendiri.
Desakan ini menegaskan urgensi perlindungan nyawa manusia di atas segala kepentingan konflik.
