Jayapura, — Pemerintah Provinsi Papua resmi melepas ekspor 10 kontainer kayu olahan ke Shanghai, China melalui Pelabuhan Jayapura, Selasa (25/11). Pengiriman ini menjadi salah satu capaian penting bagi sektor industri kehutanan di Papua yang terus menunjukkan perkembangan positif dalam beberapa tahun terakhir.
Gubernur Papua Mathius D. Fakhiri menyampaikan bahwa keberhasilan ekspor ini membuktikan bahwa industri pengolahan kayu lokal kini semakin mampu memenuhi standar pasar internasional, baik dari segi kualitas maupun volume produksi.
“Ekspor ini menunjukkan bahwa industri pengolahan kayu di Papua semakin berkembang dan mampu memenuhi permintaan pasar internasional,” ujar Gubernur Mathius. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus mendorong pelaku usaha di bidang kehutanan agar memperkuat kualitas produksi, meningkatkan keterlibatan tenaga kerja lokal, serta memastikan pengelolaan hutan dilakukan secara berkelanjutan.
Menurutnya, capaian ekspor tersebut juga menjadi bukti nyata bahwa Papua tidak hanya memiliki sumber daya alam yang melimpah, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mengolahnya menjadi produk bernilai tambah tinggi.
Pengiriman kayu olahan ke China diperkirakan dapat membuka peluang baru bagi pelaku industri dan UMKM pengolahan kayu di Papua. Selain meningkatkan nilai ekspor, aktivitas ini diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat, terutama dalam penciptaan lapangan kerja di sektor industri pengolahan dan logistik.
Pemerintah Provinsi Papua juga menilai bahwa keberhasilan ekspor ini menjadi langkah penting menuju diversifikasi ekonomi daerah, yang tidak hanya bergantung pada sektor pertambangan tetapi juga pada industri kehutanan yang dikelola secara lestari.
Gubernur Mathius menegaskan bahwa pemerintah akan terus memberikan dukungan regulasi, pendampingan usaha, hingga fasilitasi ekspor agar pelaku industri di Papua semakin kompetitif.
“Kami ingin memastikan bahwa pengolahan kayu dilakukan sesuai standar, transparan, dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Papua,” ujarnya.
Ke depan, Pemerintah Provinsi Papua menargetkan peningkatan jumlah dan jenis produk kayu olahan yang dapat diekspor, termasuk memperluas pasar ke negara-negara lain di Asia.
