Jayapura — Danau Sentani di Papua bukan hanya panorama indah yang menyambut pandangan mata dari udara, melainkan jantung kehidupan masyarakat adat yang menggantungkan hidup pada air, tanah, dan budaya di sekitarnya. Bagi masyarakat di Tanah Tabi, danau ini adalah ruang hidup yang menyatukan manusia dengan alam serta menyimpan jejak sejarah panjang leluhur Papua.
Rumah-rumah panggung di tepi danau menjadi saksi keseharian yang berpadu dengan ritme alam. Dari hutan sagu yang menjadi sumber pangan pokok hingga tradisi membuat lukisan kulit kayu yang diwariskan turun-temurun, setiap sudut Danau Sentani memantulkan nilai-nilai kearifan lokal dan hubungan harmonis antara manusia dan lingkungannya.
Peneliti arkeologi mencatat bahwa kawasan di sekitar Danau Sentani menyimpan peninggalan budaya kuno yang menggambarkan kehidupan masyarakat prasejarah Papua. Temuan artefak dan pola permukiman kuno menjadi bukti bahwa danau ini telah lama menjadi pusat peradaban dan interaksi antarsuku di wilayah timur Nusantara.
Namun di tengah pesonanya, Danau Sentani kini menghadapi ancaman serius. Pencemaran akibat limbah rumah tangga yang mengalir tanpa pengolahan, alih fungsi lahan sagu menjadi kawasan pemukiman dan industri, serta rencana eksplorasi tambang nikel di pegunungan sekitarnya menimbulkan kekhawatiran besar. Jika tidak segera dikendalikan, kondisi ini dikhawatirkan akan merusak keseimbangan ekosistem dan mengikis nilai-nilai budaya yang selama ini hidup di tengah masyarakat.
Para tokoh adat dan pemerhati lingkungan menyerukan pentingnya upaya bersama untuk menjaga kelestarian Danau Sentani. Mereka menegaskan bahwa menjaga danau bukan sekadar melindungi alam, tetapi juga mempertahankan identitas dan sejarah panjang masyarakat Papua.
“Danau Sentani adalah cermin kehidupan dan warisan leluhur yang tidak ternilai. Jika danau ini rusak, maka sebagian dari jati diri orang Papua ikut hilang,” ujar seorang tokoh adat setempat.
Harapan pun terus disuarakan agar pemerintah, masyarakat adat, dan generasi muda Papua bersatu menjaga danau ini. Melalui pendekatan budaya dan kearifan lokal, upaya konservasi dapat menjadi gerakan bersama untuk memastikan Danau Sentani tetap menjadi sumber kehidupan dan inspirasi bagi masa depan Papua yang berkelanjutan.
