Fakfak, Papua Barat – Cagar Alam Pegunungan Fakfak, yang terletak di Kabupaten Fakfak, merupakan satu-satunya cagar alam di wilayah ini dan meliputi beberapa distrik, termasuk Fakfak Barat, Fakfak, Fakfak Tengah, Fakfak Timur Tengah, serta Fakfak Timur. Cagar alam ini dikenal sebagai rumah bagi kekayaan flora dan fauna yang luar biasa, di mana hutan yang asri dan rapat menjadikannya habitat yang sulit diakses
kawasan Cagar Alam di Distrik Fakfak Tengah, terdengar suara kicauan burung yang menghiasi suasana pagi. Purwanto, pendiri Fakfak Birding and Wildlife, mengungkapkan bahwa kawasan ini menjadi tempat bagi berbagai jenis burung, antara lain Kakak Tua Raja (Probosciger atterimus), Kakatua Jambul Kuning (Cacatua galerita), dan Julang Papua (Rhyticeros plicatus).
“Biasanya, kami melakukan pengamatan flora dan fauna di pagi hari untuk spesies diurnal dan beralih ke pengamatan malam untuk fauna nocturnal,” ujar Purwanto. Metode eksplorasi yang digunakan melibatkan penentuan titik pengamatan berdasarkan rekomendasi penduduk lokal dan analisis ecoregion target.
Setelah beberapa hari melakukan eksplorasi, pihaknya sering mendengar kicauan Burung Cenderawasih, terutama saat musim kawin. “Jika beruntung, kami bisa melihat Burung Cenderawasih jantan yang sedang menari dan berkicau untuk menarik perhatian betina,” tambahnya. Selain itu, mereka juga menemukan beragam spesies ular, katak, dan serangga.
Hutan yang masih perawan ini sering kali merupakan tempat bertemunya berbagai hewan asli hutan hujan tropis. “Bagi yang ingin berkunjung ke Cagar Alam Hutan Fakfak, kami sarankan untuk membawa peralatan yang lengkap, karena dengan kepadatan hutan seperti ini, pengunjung harus gesit untuk mengabadikan momen satwa yang ada,” imbuh Purwanto.
Dengan kekayaan alam yang masih terjaga, Cagar Alam Pegunungan Fakfak menjadi surga bagi para pencinta alam dan peneliti, serta salah satu potensi besar bagi pengembangan ekoturisme di Papua Barat.
