Wamena — Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan menempatkan percepatan pembangunan ruas Jalan Trans Jayapura–Wamena sepanjang 61 kilometer sebagai agenda mendesak demi memperbaiki konektivitas wilayah dan menekan tingginya biaya logistik. Penegasan itu disampaikan Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo, menanggapi kondisi jalan yang rusak berat pada segmen dari jembatan Sungai Mamberamo hingga Elelim, Kabupaten Yalimo.
Dalam keterangannya, Tabo menjelaskan bahwa kerusakan jalan pada jalur tersebut telah lama menghambat mobilitas kendaraan roda empat dan enam yang mengangkut barang kebutuhan pokok maupun material ke Wamena.
Menurutnya, perbaikan infrastruktur transportasi darat merupakan kunci untuk mempercepat waktu tempuh dan meningkatkan kelancaran arus distribusi.
Ia menambahkan bahwa lambannya pergerakan logistik akibat kondisi jalan menjadi salah satu penyebab utama tingginya harga barang di wilayah Papua Pegunungan. Tabo optimistis, pembangunan segmen 61 km itu akan memberi dampak signifikan pada penurunan inflasi, karena barang dapat masuk lebih cepat dan dengan biaya angkutan yang lebih efisien.
Pemerintah pusat melalui APBN diketahui telah menetapkan pembangunan ruas tersebut sebagai salah satu proyek prioritas nasional. Tabo menyambut baik dukungan tersebut dan menilai percepatan pengerjaan yang direncanakan Kementerian PUPR akan membuka ruang ekonomi baru sekaligus meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan dasar.
Lebih jauh, ia berharap terselesaikannya perbaikan jalan ini tidak hanya mempermudah jalur distribusi dari Jayapura ke Wamena, tetapi juga memperkuat hubungan antarwilayah pesisir dan pegunungan.
Menurutnya, infrastruktur jalan yang baik menjadi fondasi bagi pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua Pegunungan.
