Nabire — Pemerintah Kabupaten Intan Jaya berencana melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap isi Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Yayasan Sekolah Anak Indonesia (SAI) yang berlokasi di Kp Legok Gaok RT 02 RW 05, Desa Kadumangu, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Langkah ini diambil setelah ditemukan perbedaan signifikan antara data jumlah siswa yang dibiayai dan besaran anggaran yang diajukan pihak yayasan, yang dinilai tidak sesuai dengan kondisi aktual.
Bupati Intan Jaya, Aner Maisini, menyampaikan bahwa pihaknya akan menelusuri kembali seluruh dokumen dan kesepakatan yang dibuat pada periode pemerintahan sebelumnya. Ia menegaskan terdapat ketidaksesuaian yang cukup serius terkait jumlah siswa dan nilai anggaran yang diusulkan oleh yayasan.
“Sebagian siswa sudah naik ke SMA sehingga jumlahnya berkurang. Tetapi mereka ajukan anggaran 24 hingga 25 miliar, sementara kami Pemkab Intan Jaya sudah kirim 8 miliar,” jelas Bupati Aner Maisini saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Senin (17/11/2025).
Ia juga menyoroti adanya usulan pembiayaan untuk siswa baru, padahal pemerintah daerah tidak melakukan perekrutan siswa baru pada tahun ini.
“Mereka hitung berdasarkan siswa baru, sementara siswa yang ada itu adalah yang dikirim sejak 2024,” tegasnya.
Aner Maisini menambahkan, pemerintah tidak ingin mengambil keputusan yang tidak didukung data dan bukti yang lengkap. Karena itu, seluruh dokumen PKS serta data pendukung lainnya akan diverifikasi kembali.
“Saya akan cek langsung untuk memastikan bentuk kerja sama antara pemerintah dan yayasan seperti apa. Ini harus jelas,” ujar Bupati.
Dalam waktu dekat, Dinas Pendidikan bersama pimpinan daerah dijadwalkan bertemu dengan pihak yayasan dan pihak sekolah untuk mencocokkan data serta memperjelas tanggung jawab masing-masing.
“Yang penting nanti bertemu langsung dengan pimpinan sekolah agar semuanya terang,” katanya.
Bupati juga dijadwalkan melakukan perjalanan dinas ke Jakarta dan Bogor untuk mengonfirmasi langsung persoalan tersebut dengan manajemen sekolah dan pihak yayasan.
Ia menegaskan bahwa verifikasi ini penting agar anggaran yang dikeluarkan pemerintah benar-benar sesuai dengan kebutuhan.
“Kami harus pastikan semuanya benar, supaya tidak ada beban anggaran yang salah perhitungan,” ujarnya.
Bupati turut meminta para orangtua dan siswa tetap tenang. Ia memastikan pemerintah daerah akan bekerja maksimal agar seluruh siswa tetap dapat melanjutkan pendidikan mereka di Sekolah Anak Indonesia.
