Jayapura – Pemerintah Provinsi Papua kembali menegaskan pentingnya percepatan pembangunan fasilitas kesehatan di wilayahnya. Gubernur Papua, Matius D. Fakhiri, meminta Kementerian Kesehatan untuk segera mempercepat penyelesaian sejumlah proyek layanan kesehatan yang tengah berjalan di berbagai kabupaten/kota.
Permintaan tersebut disampaikan Fakhiri dalam pertemuannya dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Jakarta pada Jumat (14/11).
Ia menjelaskan bahwa sejumlah pembangunan fasilitas kesehatan yang telah dianggarkan masih jauh dari target, sehingga membutuhkan intervensi cepat dari pemerintah pusat.
Beberapa proyek yang dianggap mendesak untuk dipercepat antara lain Rumah Sakit Keerom yang bernilai lebih dari Rp122 miliar namun progresnya baru sekitar 50 persen.
Selain itu, pembangunan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) di Kabupaten Jayapura dan Keerom yang masing-masing memiliki anggaran Rp15 miliar juga baru berada pada tahap awal pembangunan.
Fakhiri turut menyoroti rencana pembangunan RS Rodofabo di Waropen serta RS Mamberamo Raya, yang keduanya memiliki nilai proyek mencapai ratusan miliar rupiah.
Menurutnya, fasilitas-fasilitas tersebut penting untuk memperluas jangkauan layanan kesehatan terutama di wilayah yang sulit diakses.
Tidak hanya infrastruktur, Gubernur juga mengusulkan penyediaan alat medis berteknologi tinggi seperti MRI, CT Scan, EEG, dan microscope neurosurgery untuk mendukung pelayanan rumah sakit rujukan di Papua. Ia menambahkan bahwa RSUD Abepura layak ditingkatkan menjadi rumah sakit rujukan khusus bagi layanan ibu, anak, dan penyakit infeksi paru guna menjawab tingginya kebutuhan pelayanan.
Meski sejumlah proyek masih tertinggal, Fakhiri tetap mengapresiasi pembangunan yang telah rampung, termasuk RSUP Jayapura dan RS Supiori. Ia kembali menekankan bahwa fasilitas kesehatan yang belum tuntas harus selesai paling lambat pada 2026, sehingga dapat segera dimanfaatkan masyarakat.
Menkes Budi Gunadi Sadikin memastikan bahwa seluruh usulan dari Pemprov Papua akan dipelajari dan ditindaklanjuti sesuai arahan pemerintah pusat. Percepatan pembangunan fasilitas kesehatan tersebut menjadi bagian dari komitmen nasional dalam meningkatkan pemerataan layanan kesehatan dan memperkuat kualitas SDM di wilayah timur Indonesia.
