Wamena- Tokoh intelektual Jayawijaya, Sem Kogoya, menyerukan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh isu penolakan penempatan pasukan militer non-organik di wilayah Jayawijaya. Ia menegaskan, aspirasi masyarakat terkait penolakan tersebut sudah disampaikan secara resmi melalui jalur konstitusional.
Dalam keterangannya di Wamena, Rabu (6/11/2025), Sem Kogoya menjelaskan bahwa perwakilan masyarakat telah menyerahkan aspirasi mereka kepada DPRD Kabupaten Jayawijaya, DPR Provinsi Papua Pegunungan, hingga DPR RI di Jakarta. Karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk tidak lagi melakukan aksi unjuk rasa.
“Saya harap masyarakat Jayawijaya tetap tenang dan tidak perlu ada aksi demo lanjutan karena aspirasi sudah diterima secara resmi oleh lembaga perwakilan rakyat,” ujarnya.
Menurutnya, masyarakat perlu mengawal proses penyampaian aspirasi secara bersama, tanpa memberi ruang bagi pihak yang berusaha memanfaatkan situasi untuk menimbulkan kekacauan. Pernyataan ini disampaikan menanggapi beredarnya informasi mengenai adanya kelompok tertentu yang mencoba mengambil alih isu penolakan dari forum masyarakat sebelumnya.
“Langkah seperti itu berpotensi memicu aksi berskala besar yang justru memperkeruh situasi dan mencederai aspirasi damai masyarakat Jayawijaya,” kata Sem Kogoya menambahkan.
Ia menegaskan pentingnya menjaga keamanan dan kedamaian di Jayawijaya sebagai tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.
“Kita jangan mau dimanfaatkan oleh pihak yang ingin menunggangi isu ini untuk kepentingan lain,” tegasnya.
Sem Kogoya berharap, masyarakat tetap bersatu menjaga kondisi Wamena agar tetap aman dan damai tanpa gangguan terhadap keamanan serta ketertiban masyarakat.
“Kita semua ingin Wamena tetap kondusif, damai, dan menjadi tempat yang nyaman bagi semua,” tutupnya.
