23/10/2025
Berita Utama

Serang Warga Sipil di Kali Semen Nabire, Ali Kabiay: Aibon Kogoya Pengecut

Serang Warga Sipil di Kali Semen Nabire, Ali Kabiay: Aibon Kogoya Pengecut

Nabire_ Aksi kekerasan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Aibon Kogoya terhadap warga sipil di Kilo 20, Kali Semen, Wadio, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, pada Jumat (17/10/2025) pukul 10.00 WIT, menggemparkan masyarakat setempat.

Pasalnya, lokasi kejadian berada tidak jauh dari pusat Kota Nabire, sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga.

Ketua Pemuda Adat Saireri II Nabire, Ali Kabiay, mengecam keras aksi tersebut dan menyebut tindakan itu sebagai bentuk kepengecutan.

“Mereka hanya berani menembak warga sipil yang tidak bersalah,” ujar Ali, Sabtu (18/10/2025).

Ali menilai, tindakan yang dilakukan kelompok Aibon Kogoya bukan hanya tidak terpuji, tetapi juga merusak stabilitas daerah.

“Aksi seperti ini hanya merusak tatanan bernegara, mengganggu proses pembangunan, serta mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat di Papua Tengah,” tegasnya.

Ali menambahkan, Nabire sebagai ibu kota Provinsi Papua Tengah saat ini sedang giat-giatnya membangun dan menjadi barometer bagi wilayah sekitarnya. Karena itu, ia meminta aparat keamanan untuk meningkatkan pengawasan di titik-titik strategis.

“Saya minta aparat selalu menjaga wilayah vital, terutama di Jalan Trans Nabire–Paniai, Kilo 100, Muara Kali Wanggar, dan Jalan belakang Jati Dharma Indah, agar kelompok separatis tidak masuk,” pintanya.

Selain itu, Ali mengimbau seluruh masyarakat agar tetap bersatu menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan masing-masing, demi mewujudkan Nabire yang aman dan damai.

“Saya juga berharap kelompok kriminal bersenjata sadar dan kembali ke pangkuan Republik Indonesia, supaya bisa ikut terlibat dalam pembangunan Papua Tengah,” tutupnya.

Nabire_ Aksi kekerasan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Aibon Kogoya terhadap warga sipil di Kilo 20, Kali Semen, Wadio, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, pada Jumat (17/10/2025) pukul 10.00 WIT, menggemparkan masyarakat setempat.

Pasalnya, lokasi kejadian berada tidak jauh dari pusat Kota Nabire, sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga.

Ketua Pemuda Adat Saireri II Nabire, Ali Kabiay, mengecam keras aksi tersebut dan menyebut tindakan itu sebagai bentuk kepengecutan.

“Mereka hanya berani menembak warga sipil yang tidak bersalah,” ujar Ali, Sabtu (18/10/2025).

Ali menilai, tindakan yang dilakukan kelompok Aibon Kogoya bukan hanya tidak terpuji, tetapi juga merusak stabilitas daerah.

“Aksi seperti ini hanya merusak tatanan bernegara, mengganggu proses pembangunan, serta mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat di Papua Tengah,” tegasnya.

Ali menambahkan, Nabire sebagai ibu kota Provinsi Papua Tengah saat ini sedang giat-giatnya membangun dan menjadi barometer bagi wilayah sekitarnya. Karena itu, ia meminta aparat keamanan untuk meningkatkan pengawasan di titik-titik strategis.

“Saya minta aparat selalu menjaga wilayah vital, terutama di Jalan Trans Nabire–Paniai, Kilo 100, Muara Kali Wanggar, dan Jalan belakang Jati Dharma Indah, agar kelompok separatis tidak masuk,” pintanya.

Selain itu, Ali mengimbau seluruh masyarakat agar tetap bersatu menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan masing-masing, demi mewujudkan Nabire yang aman dan damai.

“Saya juga berharap kelompok kriminal bersenjata sadar dan kembali ke pangkuan Republik Indonesia, supaya bisa ikut terlibat dalam pembangunan Papua Tengah,” tutupnya.

Related posts

Apresiasi Tokoh Masyarakat terhadap Polda Papua dalam Penindakan Pelaku Kekerasan Seksual di Kabupaten Biak

Jubir News

Puncak Police Responds to Gunfire Disturbance by Armed Group in Sinak

Jubir News

Patroli Gabungan Satgas Ops Damai Cartenz Bersama Polres Paniai Disambut Hangat Warga Bibida

Jubir News