Jayapura, Papua — Aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali memakan korban jiwa. Seorang guru muda asal Papua dilaporkan meninggal dunia akibat tindakan brutal kelompok tersebut di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Menanggapi peristiwa itu, tokoh masyarakat Papua, Mark Joham, mengecam keras tindakan yang dinilainya tidak berperikemanusiaan tersebut.
“Kami sangat menyayangkan hal ini terjadi, apalagi korbannya adalah seorang perempuan muda Papua yang berprofesi sebagai tenaga pendidik. Ini tindakan keji dan tidak bisa dibenarkan,” ujar Mark di Jayapura, Senin (13/10).
Mark menegaskan, aparat keamanan dari TNI dan Polri perlu mengambil langkah tegas terhadap pelaku kekerasan bersenjata yang telah meresahkan masyarakat.
“Negara harus hadir. Kami berharap TNI-Polri segera bertindak dan mengejar kelompok KKB ini agar tidak ada lagi korban berikutnya,” tegasnya.
Selain itu, Mark juga mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah daerah, tokoh agama, hingga tokoh adat, untuk bersatu dalam mendukung penegakan hukum di wilayah tersebut.
“Almarhumah telah mengabdi dan memberikan pelayanan terbaik di bidang pendidikan bagi masyarakat pedalaman Papua. Sudah seharusnya kita menghargai pengorbanannya dengan terus mendukung langkah hukum terhadap pelaku kekerasan,” tutur Mark.
Lebih lanjut, Mark menilai bahwa kekerasan tidak seharusnya menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Papua. Ia menyerukan agar nilai cinta kasih dan perdamaian terus dijaga di Tanah Papua.
“Mari kita bersama mendoakan dan mendukung langkah pemerintah, TNI-Polri, serta tokoh masyarakat agar penegakan hukum berjalan baik demi terciptanya ketertiban dan kedamaian di Tanah Papua,” pungkasnya.
