Jayapura — Festival Kopi Papua (Feskop) 2025 resmi ditutup oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Provinsi Papua, Suzana Wanggai, di Eks Terminal PTC Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura.
Dalam sambutannya, Suzana Wanggai menegaskan bahwa penyelenggaraan Feskop tahun ini menunjukkan semakin kuatnya kesadaran kolektif masyarakat Papua bahwa kopi bukan sekadar komoditas, tetapi merupakan aset strategis daerah yang patut dikembangkan secara serius.
“Kopi Papua adalah warisan kekayaan alam dan budaya yang mencerminkan ketekunan, kualitas, dan daya saing anak-anak Papua, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Suzana.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat, pelaku usaha, serta generasi muda Papua untuk menjaga semangat kolaborasi, memperkuat keberlanjutan, serta menumbuhkan rasa bangga terhadap kopi Papua. Menurutnya, keberhasilan Feskop 2025 menjadi bukti nyata bahwa produk unggulan lokal memiliki potensi besar untuk bersaing dan memberikan kontribusi pada perekonomian daerah.
Festival Kopi Papua 2025 yang berlangsung sejak 17 September itu menghadirkan berbagai rangkaian kegiatan, mulai dari pameran produk kopi unggulan dari berbagai wilayah Papua, talkshow dengan pelaku industri, hingga pertunjukan seni budaya yang memperkaya suasana. Acara ini menjadi wadah penting untuk mempertemukan petani, pelaku UMKM, dan konsumen dalam satu ekosistem yang saling mendukung.
Dengan berakhirnya Feskop 2025, diharapkan geliat ekonomi masyarakat Papua, khususnya sektor kopi, dapat semakin meningkat. Pemerintah Provinsi Papua menegaskan komitmennya untuk terus mendorong inovasi, penguatan kapasitas petani, serta promosi kopi Papua di kancah internasional.
