Merauke, Papua Selatan —Pemerintah Provinsi Papua Selatan menegaskan komitmennya untuk menjadikan wilayah ini sebagai lumbung gula nasional melalui pembangunan kawasan perkebunan tebu dan pabrik gula berskala besar. Target ambisius ini diharapkan mampu menghasilkan 3,5 juta ton gula per tahun, sekaligus mendukung program swasembada gula nasional.
Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo, menjelaskan bahwa saat ini pembangunan satu pabrik gula tengah berjalan dan ditargetkan dapat mulai beroperasi pada tahun 2027. Pabrik tersebut diproyeksikan menjadi salah satu yang terbesar di Asia, dengan kapasitas produksi lima kali lipat lebih besar dibandingkan pabrik gula di Pulau Jawa.
“Papua Selatan memiliki potensi lahan yang luas dan subur, sehingga sangat ideal untuk pengembangan tebu. Pabrik pertama yang kini sedang dibangun akan menjadi motor utama produksi, dan ke depan akan dibangun empat pabrik gula di wilayah ini,” ungkap Gubernur Apolo, Jumat (12/9/2025).
Pembangunan kawasan perkebunan tebu di Merauke dan sekitarnya telah masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN), yang berarti proyek ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat. Dengan status tersebut, pembangunan dipastikan berjalan lebih cepat karena adanya kepastian dukungan regulasi dan pendanaan.
Selain mendukung swasembada gula nasional, proyek ini diperkirakan akan menyerap ribuan tenaga kerja lokal, membuka peluang investasi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Papua Selatan. Kehadiran industri gula skala besar ini juga diharapkan dapat memicu tumbuhnya sektor-sektor pendukung, seperti transportasi, logistik, dan UMKM berbasis produk turunan tebu.
Dengan proyeksi produksi hingga 3,5 juta ton per tahun, Papua Selatan diposisikan sebagai salah satu daerah kunci dalam mewujudkan kemandirian pangan dan energi nasional. Pemerintah daerah optimistis, melalui sinergi dengan pemerintah pusat serta investor, Papua Selatan akan menjadi pusat produksi gula terbesar di Indonesia bahkan Asia.
“Ini bukan hanya tentang membangun pabrik gula, tapi juga tentang membangun masa depan ekonomi Papua Selatan dan kontribusi nyata bagi Indonesia,” tegas Apolo.