Jayapura, 11 September 2025 – Tokoh Muslim Papua, Ustadz Ismail Asso, mengajak masyarakat Papua untuk tetap menjaga persaudaraan dan toleransi, khususnya pasca Pemungutan Suara Ulang (PSU).
“Kita semua di tanah Papua adalah satu keluarga. Tuhan menempatkan kita di pulau ini dengan latar belakang suku dan agama yang berbeda, tapi itu bagian dari hukum alamiah. Karena itu, mari kita saling menghormati,” ujar Ustadz Asso.
Ia menekankan pentingnya bijak menggunakan media sosial agar tidak menimbulkan perpecahan. “Kami meminta seluruh masyarakat Papua, terutama pasca PSU, untuk tetap menjaga persaudaraan. Gunakan media sosial dengan bijak sehingga tidak merusak toleransi antar sesama warga Papua,” katanya.
Menurutnya, siapa pun yang terpilih sebagai pemimpin, baik dari kubu BTM maupun MDF, adalah pemimpin bagi seluruh masyarakat, bukan hanya untuk satu golongan. “Dalam pesta demokrasi, menang dan kalah itu hal yang biasa. Politik itu bukan agama. Politik mengatur tata kehidupan dunia, sementara agama mengatur kehidupan setelah mati. Jadi jangan sampai politik memecah kita,” tegasnya.
Ustadz Asso juga mengingatkan para pendukung pasangan calon agar menahan diri dan dewasa dalam bermedia sosial. “Hindari saling menyerang dan melukai sesama. Siapapun pemimpinnya, dia membawa tanggung jawab besar untuk menciptakan kesejahteraan seluruh masyarakat Papua yang majemuk,” jelasnya.
Ia menambahkan, penggunaan media sosial yang berlebihan justru dapat memecah belah persaudaraan. “Mari kita dukung siapa pun yang terpilih demi kemajuan Papua. Kalau menjadi oposisi, lakukan dengan tanggung jawab, bukan dengan menghujat atau menghasut yang bisa menimbulkan kekacauan,” tuturnya.
Menutup imbauannya, Ustadz Asso kembali menegaskan pentingnya menjaga kerukunan antar warga dan antarumat beragama di Papua. “Sekian, terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,” pungkasnya.
