Jayapura_ Ketua Forum Gerakan Membelah Hak Orang Asli Papua (Gembala Papua), Othis Suwae, mengimbau para aktivis, organisasi mahasiswa, tokoh masyarakat, serta seluruh elemen warga Papua untuk menahan diri dan tidak melakukan aksi demonstrasi yang berpotensi menimbulkan kericuhan. Menurutnya, situasi nasional dan Papua saat ini sedang dalam kondisi tidak stabil sehingga berisiko dimanfaatkan pihak tertentu. (30/08/2025).
Dalam pernyataannya, Suwae menekankan pentingnya kewaspadaan agar masyarakat Papua tidak terprovokasi oleh pihak luar. “Kalau kondisi ini kita kecolongan, dimanfaatkan, atau diciptakan cipta kondisi, lalu kita turun paksa demo, saya yakin pasti akan terjadi anarkis dan situasi itu tidak bisa dihindari,” ujarnya.
Ia menilai demonstrasi yang tidak terkendali berpotensi disusupi pihak lain dan mengubah keadaan menjadi lebih brutal. Karena itu, ia mengajak semua aktivis dan masyarakat untuk tidak terjebak dalam situasi yang dapat memperburuk keadaan.
Sebagai tokoh muda Papua, Othis Suwae menegaskan bahwa pihaknya telah mencermati kondisi sosial dan politik yang berkembang. Ia menilai situasi saat ini cukup berbahaya dan membutuhkan kebijakan serta kesabaran dari semua pihak.
“Mari kita sama-sama menjaga Tanah Papua supaya tetap damai. Bapak, mama, keluarga kita bisa bebas mencari nafkah, sementara kondisi ekonomi juga sedang sulit,” katanya.
Suwae juga menyerukan agar tokoh adat, tokoh gereja, kepala suku, pemuda, dan perempuan bersatu menjaga keamanan Papua. Ia berharap semua elemen masyarakat dapat menahan diri demi mencegah konflik.
“Mari kita bijak, berhikmat, dan tetap tahan diri. Tuhan menolong kita semua,” tutupnya.