Jayapura– Warga Masyarakat Papua membantah klaim Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyebut enam orang warga sipil pengungsi Intan Jaya ditangkap aparat di Nabire. Masyarakat Papua menegaskan, narasi tersebut hanyalah propaganda KKB untuk menutupi tindakan kriminal mereka.
Faktanya, enam orang yang ditangkap Satgas Damai Cartenz pada Rabu (20/8) di Distrik Topo, Nabire, merupakan jaringan KKB. Salah satunya adalah Siprianus Weya, anggota KKB pimpinan Aibon Kogoya, yang berperan sebagai pengambil gambar dan video saat aksi penembakan dua anggota Brimob di KM 128 Distrik Siriwo, Nabire, pada 13 Agustus 2025.
Masyarakat Papua menilai klaim KKB sangat menyesatkan. “Warga Papua sudah muak dengan tindakan KKB. Mereka selalu bersembunyi di balik istilah ‘warga sipil’ untuk menutupi kejahatan. Padahal, yang mereka lakukan hanyalah membuat rakyat takut, terancam, dan hidup tidak tenang,” tegas salah seorang tokoh yang enggan disebutkan namanya.
Masyarakat Papua, justru mendukung langkah aparat keamanan menindak tegas KKB. Mereka menegaskan bahwa mayoritas warga Papua menginginkan kedamaian dan menolak aksi teror bersenjata. “Warga Papua benci KKB karena yang menjadi korban dari aksi mereka adalah orang Papua sendiri,”..
Dengan demikian, tuduhan yang disebarkan akun media sosial pro-KKB dinyatakan hoaks. mereka yang ditangkap adalah anggota KKB murni, bukan warga sipil.
