Jayapura – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) setempat memastikan 70 persen tenaga kerja pada Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) berasal dari Orang Asli Papua (OAP).
Ketua DPR Papua, Denny Bonai di Jayapura, Selasa, mengatakan hal tersebut sesuai dengan amanat peraturan daerah Provinsi Papua Nomor 4 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan ketenagakerjaan.
“Jadi berdasarkan informasi yang kami terima di mana terdapat 529 tenaga yang telah diterima, namun untuk tenaga kerja dari Orang Asli Papua (OAP) hanya sembilan orang,” katanya.
Menurut Denny, untuk itu pihaknya akan melakukan pemanggilan kepada manajemen dari RSUP atau rumah sakit vertikal guna membahas lebih lanjut soal afirmasi tersebut.
“Memang ini RSUP merupakan rumah sakit vertikal hanya saja Papua ini daerah Otsus sehingga tetap harus ada afirmasi,” ujarnya.
Dia menjelaskan memang pihaknya tidak bisa ubah tenaga kerja yang sudah lolos 529 itu, namun sisa formasinya harus untuk OAP sehingga melalui pertemuan tersebut sebagai upaya mendorong afirmasi nyata dalam sistem rekrutmen tenaga kesehatan di Papua.
Sementara itu hal senada juga disampaikan oleh Penjabat Gubernur Papua Ramses Limbong yang mengatakan keterlibatan OAP sebagai tenaga kesehatan di RSUP harus menjadi prioritas utama.
“Untuk itu saya minta rekrutmen tenaga kesehatan tersisa harus diberikan kepada OAP yang berasal dari berbagai wilayah di Tanah Papua,” katanya.
Sebelumnya telah dilakukan rapat peresmian Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Provinsi Papua oleh Presiden Prabowo Subianto pada Juni mendatang bertempat ruang rapat Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, Senin (2/6).
