26/10/2025
Uncategorized

Program Beasiswa Puncak Cerdas dan Unggulan, Terobosan Pendidikan untuk Anak Papua

Oleh: Narik Yimin Tabuni
Pemerhati Pendidikan Papua dan Ketua Yayasan Pena Papua

Pendidikan merupakan fondasi utama dalam membangun sumber daya manusia dan menjadi aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa. Di Papua, pendidikan juga diyakini sebagai jalan utama untuk mencetak pemimpin yang mampu berdiri di atas tanahnya sendiri. Hal ini sejalan dengan semangat para perintis Papua dalam memajukan bangsanya melalui dunia pendidikan.

“Di atas Batu ini, saya meletakkan peradaban orang Papua, sekalipun orang memiliki kepandaian tinggi, akal budi dan marifat untuk memimpin bangsa ini, tetapi bangsa ini akan bangkit dan memimpin bangsanya sendiri,” demikian pesan mendalam dari Pdt. Isack Samuel Kijne yang terus relevan hingga kini.

Pesan tersebut mengandung harapan agar generasi muda Papua memahami filosofi dan peradaban masyarakat Papua, termasuk kondisi sosial serta sejarah kehidupan masyarakatnya. Namun, di tengah harapan tersebut, pendidikan di Papua masih menghadapi tantangan besar, salah satunya di Kabupaten Puncak.

Sebagai respon terhadap tantangan tersebut, Pemerintah Kabupaten Puncak meluncurkan program prioritas bertajuk “Puncak Cerdas dan Unggulan” yang difokuskan bagi pelajar dan mahasiswa asli daerah. Program ini lahir dari kerja sama antara Pemda Puncak dan Yayasan Bina Teruna Bumi Cenderawasih (Binterbusih), sebuah yayasan nirlaba yang berdiri sejak 12 Januari 1988 di Jakarta.

Didirikan oleh para rohaniwan muda Papua, Yayasan Binterbusih berperan aktif dalam membina generasi muda melalui pendidikan karakter dan pelatihan kepemimpinan, tanpa terikat pada kepentingan ideologis maupun politik tertentu. Banyak tokoh Papua telah dilahirkan oleh yayasan ini, seperti Natalis Pigai (eks Komisioner Komnas HAM), Gubernur Papua Selatan, para bupati, wakil bupati, sekda dari berbagai kabupaten, dan masih banyak lainnya.

Yayasan ini telah bermitra dengan berbagai lembaga, seperti Pemda Pegunungan Bintang, Pemda Puncak, YPMAK, Freeport, serta sejumlah universitas di Jawa dan Bali, hingga rumah sakit.

Sejak Kabupaten Puncak dimekarkan melalui UU No. 7 Tahun 2008, dunia pendidikan di wilayah ini dihadapkan pada tantangan serius, termasuk situasi keamanan yang tidak stabil. Hal ini menyebabkan anak-anak sulit mendapatkan pendidikan berkualitas secara merata.

Kebijakan pendidikan awal di Kabupaten Puncak sempat bersifat tahunan, diberikan mulai dari semester tiga hingga semester akhir. Kemudian diperbarui menjadi sistem berbasis aplikasi, yang memungkinkan verifikasi data lebih akurat melalui Nomor Induk Kependudukan (NIK), Kartu Keluarga (KK), dan KTP. Namun, pendekatan baru yang kini diterapkan adalah pemberian beasiswa penuh melalui kerja sama dengan Yayasan Binterbusih di Semarang.

Seluruh mahasiswa peserta program ini mendapatkan fasilitas lengkap, mulai dari uang saku, biaya kesehatan, biaya kuliah, pelatihan kepemimpinan, pembinaan karakter, dan berbagai kegiatan lainnya, yang seluruh pembiayaannya ditanggung oleh pemerintah dan dikelola langsung oleh yayasan.

“Oleh sebab itu saya sebagai pemerhati Pendidikan di Papua, memberikan apresiasi yang sangat besar kepada Pemerintah Kabupaten Puncak, sudah mengambil kebijakan yang sangat baik untuk tujuan mulia,” ujar Narik Yimin Tabuni.

“Kami semua punya harapan anak harus sekolah, generasi punya harapan. Mereka harus mewujudkan cita-cita melalui pendidikan,” tambahnya.

Melalui program ini, para siswa bisa memilih jurusan sesuai kebutuhan daerah dan kemampuan pribadi. Orang tua pun tidak perlu lagi mengkhawatirkan biaya pendidikan karena semua ditanggung penuh oleh pemerintah.

“Adanya program ini orang tua anak tidak memikirkan biaya pendidikan, apapun jurusannya, semua biaya ditanggung oleh pemerintah melalui Yayasan Binterbusih,” katanya.

Program ini digagas dan dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Puncak di bawah kepemimpinan Bupati Elvis Tabuni dan Wakil Bupati Naftali Akawal, dengan dukungan penuh dari Sekda Nenu Tabuni, Cap Pilot Amianus Wamang, serta tim teknis yang terlibat.

Sebanyak 123 mahasiswa telah dipersiapkan untuk diberangkatkan ke Semarang guna melanjutkan pendidikan mereka melalui program beasiswa tersebut.

“Inilah program sangat mulia yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Puncak melalui Bapak Bupati Elvis Tabuni dan Wakil Bupati Naftali Akawal dengan support langsung oleh Bapak Sekda Kabupaten Puncak Nenu Tabuni Cap Pilot Amianus Wamang dan TIM yang bekerja demi melihat pentingnya pendidikan bagi Papua dan khususnya kemajuan Puncak,” jelas Tabuni.

Menutup catatannya, Narik Yimin Tabuni berharap agar program ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain di Papua yang masih menghadapi kendala pendidikan, seperti Kabupaten Nduga.

“Dengan melihat terobosan yang baik ini, saya berharap model yang sama bisa dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten kerabat lain seperti Kabupaten Nduga dan lainnya. Karena konflik yang berkepanjangan kami di Nduga, nasib anak-anak diabaikan dan tidak diperhatikan baik,” ungkapnya.

“Maka penting menerapkan pola yang sama, agar semua anak bisa mengakses pendidikan tanpa batas, orang tua tidak memikirkan beban biaya pendidikan,” tutupnya.

Baginya, masa depan Papua hanya bisa dibangun dengan cara yang sesuai dengan nilai dan pendekatan khas Papua — melalui kolaborasi dan investasi nyata dalam pendidikan.

Related posts

Ali Kabiay: Aksi Teror KKB Berdamapk Luas Ke Masyarakat

Jubir News

BMKG Ungkap Gempa Bumi Waropen Papua Jenis Dangkal

Jubir News

Jenazah Daeng Rusli, Korban Kekejaman KKB Di Paniai Tiba Di Timika

Jubir News