Jayapura, 24 Mei 2025 — Suasana penuh kehangatan dan harmoni menyelimuti Kampung Enggros, Kota Jayapura, saat Satgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025 ikut serta dalam prosesi adat penyerahan makanan yang mempertemukan dua identitas budaya Papua: perempuan dari Suku Saireri (Kepulauan Yapen) dan laki-laki dari Suku Tabi (Jayapura).
Kegiatan yang berlangsung di Pulau Debi—dikenal sebagai “pulau cantik” oleh masyarakat setempat—menjadi momentum mempererat tali silaturahmi antara warga dan aparat keamanan. Pulau kecil yang terapung di Teluk Youtefa ini menjadi saksi bagaimana budaya dapat menjadi jembatan perdamaian.
Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, menyatakan bahwa keterlibatan dalam kegiatan budaya tersebut adalah bagian dari pendekatan persuasif Polri untuk membangun kepercayaan masyarakat.
“Lewat jalur budaya dan kemanusiaan, kami ingin menunjukkan bahwa kami hadir bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat Papua,” ujar Brigjen Faizal didampingi Wakilnya, Kombes Pol. Adarma Sinaga.
Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di Papua. Menurutnya, sinergi antara aparat dan masyarakat sangat dibutuhkan demi terciptanya situasi yang aman dan damai.
Warga Kampung Enggros menyambut baik kehadiran Satgas. Salah satu tokoh masyarakat menyebut partisipasi aparat dalam prosesi adat sebagai bukti nyata perhatian terhadap masyarakat Papua, khususnya Orang Asli Papua (OAP).
“Kami melihat ini sebagai bentuk kepedulian dan upaya membangun kedekatan dengan warga Papua,” tuturnya.
Dengan sentuhan budaya dan nuansa kekeluargaan, kehadiran Satgas Operasi Damai Cartenz-2025 di Kampung Enggros menjadi simbol komitmen bersama menjaga kedamaian Bumi Cenderawasih.
