Jayapura, 13 Mei 2025- Akademisi Papua Dr. Alfie Saninan, S.Th., M.Pd., mengimbau para mahasiswa di Papua untuk tidak terlibat dalam ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan serta mendukung penuh pelaksanaan Operasi Damai Cartenz 2025. Imbauan ini disampaikan dalam pernyataannya di Jayapura, Selasa (13/5), menyikapi tren keterlibatan generasi muda dalam isu-isu yang berkembang, baik dari dalam negeri maupun tekanan opini internasional.
“Situasi keamanan Papua secara umum berlangsung kondusif. Namun, ada sejumlah isu yang kini menjadi tren di tengah masyarakat, termasuk yang berasal dari luar negeri, yang turut memengaruhi pandangan para mahasiswa,” ujar Dr. Alfie.
Ia menegaskan, mahasiswa sebagai agen perubahan seharusnya tetap fokus pada kegiatan akademik di perguruan tinggi masing-masing, serta menjauhi paham-paham yang dapat merusak ideologi bangsa.
“Berpikirlah sebagai mahasiswa yang mencintai bangsa Indonesia dan bertindaklah untuk menciptakan kedamaian di tanah ini,” tambahnya.
Dr. Alfie juga menyampaikan apresiasi terhadap Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 yang dinilainya telah berperan besar menjaga stabilitas keamanan di Papua. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat — termasuk gereja, tokoh adat, tokoh pemerintah, dan kalangan akademisi — untuk terus bersinergi mendukung upaya damai tersebut.
“NKRI adalah bagian dari kita. Mari kita jaga bersama Papua agar tetap aman, damai, dan sejahtera,” tegasnya di akhir pernyataan.