Jayawijaya, 16 Maret 2025 – Bupati Jayawijaya, Athenius Murib, bersama Wakil Bupati Ronny Elopere, telah mengambil langkah tegas untuk menangani masalah minuman keras (miras) yang menjadi penyebab kericuhan dalam acara syukuran bupati dan wakil bupati pada Sabtu (15/3/2025). Langkah ini juga didukung oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tokoh masyarakat setempat.
Keputusan untuk membentuk tim pemberantasan miras ini dicapai dalam rapat evaluasi yang dipimpin oleh bupati dan wakil bupati di Ruang Rapat Bupati, Kantor Bupati Jayawijaya, pada Minggu (16/3/2025). Rapat ini juga melibatkan aparat TNI/Polri, Majelis Rakyat Papua (MRP), DPRK, serta tokoh adat dan masyarakat.
Bupati Jayawijaya mengungkapkan bahwa kericuhan yang terjadi disebabkan oleh sekelompok warga yang menghadiri acara dalam keadaan mabuk akibat mengonsumsi miras. “Dari laporan yang kami terima, kami dapat memastikan bahwa semua pelaku kericuhan dipengaruhi oleh miras,” ujarnya.
Untuk mengatasi permasalahan ini secara menyeluruh, bupati dan wakil bupati bersama dengan seluruh pihak terkait sepakat untuk segera membentuk tim yang akan berfokus pada pemberantasan miras di wilayah Jayawijaya. Tim ini akan mulai dibentuk pada hari Senin, 17 Maret 2025, dan akan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan aparat keamanan.
“Tim ini akan melibatkan Polres sebagai sektor penghubung, Satpol PP, Kodim, serta lembaga adat dan tokoh masyarakat. Kami akan melaksanakan operasi bersama di Kota Wamena untuk menanggulangi peredaran miras yang telah meresahkan masyarakat,” lanjut Bupati Murib.
Pembentukan tim ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif miras yang selama ini menjadi pemicu kericuhan dan konflik di kalangan warga. Bupati juga menyatakan bahwa kolaborasi antara pemerintah, aparat keamanan, dan tokoh masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Jayawijaya.
