Papua- Philip Mark Mehrtens, seorang pilot asal Selandia Baru, akhirnya dibebaskan setelah 19 bulan ditahan oleh kelompok pemberontak separatis di wilayah Papua.
Kabar pembebasan ini dilaporkan oleh media internasional seperti The Herald dan East Anglian Daily Times yang secara tegas menyebut kelompok penyanderanya sebagai kelompok pemberontak.
Baca https://www.eadt.co.uk/news/national/24601185.kiwi-pilot-freed-19-months-rebel-captivity-indonesias-papua-region/
Baca https://www.heraldscotland.com/news/national/24601185.kiwi-pilot-freed-19-months-rebel-captivity-indonesias-papua-region/
“Terima kasih kepada semua yang telah membantu saya keluar dengan selamat dan sehat,” ungkap Pilot Philip sebagaimana dikutip dalam laporan tersebut.
Momen ini menjadi bukti bahwa dunia internasional memandang kelompok seperti Organisasi Papua Merdeka (OPM), Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), dan berbagai kelompok politik terkait seperti KNPB dan ULMWP, sebagai kelompok pemberontak yang bertindak di luar hukum.
Hal ini sekaligus menjawab narasi yang selama ini dikampanyekan oleh aktivis separatis Papua yang mengklaim dukungan dari negara-negara asing.
Banyak orang asli Papua selama ini disesatkan dengan propaganda bahwa perjuangan separatis mereka diakui oleh dunia internasional, namun kenyataannya, negara-negara luar memandang mereka sebagai kelompok bersenjata yang memberontak terhadap pemerintah Indonesia.
Tokoh-tokoh seperti Beny Wenda, Jefery Bomanak, Sebby Sambom, dan Jhon Anari dituding memanipulasi isu Papua demi keuntungan pribadi, baik di dalam maupun di luar negeri.
Media internasional juga menyoroti klaim juru bicara KKB, Sebby Sambom, yang berbohong kepada pemimpin kelompok, Egianus Kogoya, bahwa mereka memiliki dana untuk mencarter pesawat demi menjemput Pilot Philip dan mengundang orang-orang luar negeri ke Papua. Namun, Egianus akhirnya membebaskan sang pilot setelah menyadari bahwa klaim tersebut tidak lebih dari kebohongan belaka. Momen percakapan itu terjadi Ketika Sebby Sambom melakukan Video Call bersama Egainus Kogoya dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial.
Momen pembebasan Pilot Philip ini dianggap sebagai titik balik bagi rakyat Papua untuk memahami kenyataan bahwa banyak klaim dari para aktivis separatis hanya tipu daya yang memperjuangkan kepentingan pribadi daripada kesejahteraan rakyat Papua secara keseluruhan.
