Papua – Ekploitasi terhadap anak kembali mencuat, kali ini melalui eksploitasi anak yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dengan memanfaatkan momen kelulusan anak-anak sekolah di Papua Tengah.
Insiden ini menimpa seorang Kepala Sekolah di Dogiyai, Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah, yang dipaksa oleh para siswa untuk ikut dalam aksi arak-arakan dengan atribut Bintang Kejora, simbol kemerdekaan bangsa Papua.
Peristiwa kontroversial itu terjadi pada Senin (6/5/2024) lalu, di mana puluhan siswa SMA Negeri 2 Dogiyai merayakan kelulusan dengan mengarak kepala sekolah mereka, Bapak Fredy Yobee, di jalan raya. Aksi tersebut menyedot perhatian karena beberapa siswa telah mencoret seragam mereka dengan motif bendera Bintang Kejora, menandakan kegembiraan atas kelulusan mereka.
Menurut klarifikasi dari Kepala Sekolah SMAN 2 Dogiyai, Fredy Yobee, insiden tersebut terjadi tanpa sepengetahuan pihak sekolah dan merupakan tindakan murni dari para siswa yang lulus, diluar kendali pihak sekolah.
“Pihak sekolah juga menolak kegiatan tersebut, namun dipaksa oleh siswa-siswa yang merasa senang atas kelulusan mereka,” ucapnya.
Kapolres Dogiyai, Kompol Sarraju, menyampaikan bahwa hingga saat ini pihak kepolisian masih belum dapat meminta keterangan dari para siswa kelas XII yang terlibat dalam aksi arak-arakan tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa pelaku atau aktor yang berada di balik eksploitasi anak ini belum teridentifikasi dengan jelas.
Kasus ini mencuatkan keprihatinan atas eksploitasi anak oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, yang memanfaatkan momen penting seperti kelulusan sekolah untuk melancarkan aksi mereka.
Pemerintah setempat dan lembaga terkait diharapkan segera mengambil tindakan tegas untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa mendatang dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi anak-anak Papua.
