15/12/2025
Hukum & Kriminal

Pembela HAM Theo Hesegem Dorong Kesepakatan Nasib Pilot Susi Air

Jayapura – Pilot Susi Air, Capten Philip Mark Merten disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogeya di Paro, Kabupaten  Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, sudah lebih setahun lalu.

Dilansir dari Disway.id, sebagai pembela HAM, Theo Hesegem mengaku prihatin setelah melihat kondisi pilot yang fotonya sempat beredar beberapa waktu lalu.

Disebutkannya, kondisi pilot pesawat Susi Air sangat memperihatinkan dan kemungkinan ia sakit.

“Saya sarankan kepada adik Egianus Kogeya dan organisasi TPNPB, agar dapat mempertimbangkan dari sisi kemanusiannya. Sehingga ada langka-langka pembebasan pilot Susi Air dapat dilakukan secara kemanusiaan, berwibawa dan bermartabat. Tanpa mengorbankan masyarakat sipil atau pilot sendiri,” ujarnya.

Sebab menurut Theo, penghormatan terhadap hargat dan martabat manusia harus dijaga dan dihormati oleh setiap orang.

“Sebagai Pembela HAM, saya juga berharap TNI-Polri dan TPNPB-OPM bisa mengendalikan diri. Tidak melakukan kekerasan mengulang seperti tahun 2023, sehingga rasa kenyamanan hak hidup dan rasa bebas tanpa rasa takut perlu dijaga. Agar masyarakat tidak selalu diselimuti dengan rasa takut dan trauma,” katanya, dalam rilisnya, Senin 11 Maret 2024.

Menurut Theo, setelah Pilot disandera, Pemerintah Pusat hingga daerah telah melakukan berbagai upaya pembebasan Pilot Susi Air. Mulai dari pengiriman pasukan, loby sana sini hingga sampai  pembentukan tim negosiasinya.

Menurut Theo, jika mengiginkan pilot bebas, maka kedua belah pihak wajib dibuatkan kesepakatan yang berujung pada pembebasan pria asal Selandia Baru itu. Sehingga, kesepakatan yang dimaksud mengikat kedua belah pihak yang bermasalah agar tercapainya negosianya yang aman dan berjalan lancar.

“Sebab kesepakatan tertulis dari pihak yang bermasalah akan mengikat secara hukum. Untuk itu kesepatan tertulis dari perbagai pihak sangat penting dan harus dibuat, sehingga proses negosiasi berjalan lancar,” ucapnya.

Theo meminta Egianus dan TPNPB harus menunjukan tim negosiasi yang mereka percaya, sehingga negosiasinya bisa dilakukan melalui lembaga atau orang-orang yang ditunjuk dan dipercayakan oleh TPNPB untuk negosiasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Selandia Baru.

“Tim yang dimaksud juga diketahui oleh Pemerintah Indonesia, Selandia Baru, dan juga secara publik. Sehingga tim ini tidak dapat dihalagi oleh pihak yang bermasalah,” tegasnya.

Yang perlu diingat kata Thoe, langkah dan tahapan proses negosiasi pembebasan pilot seharusnya dimulai dari dalam negeri, bukan luar negeri.

Dengan proses yang diawali dalam negeri itulah, nantinya akan diikuti oleh masyarakat Internasional.

“Akan mengalami kesulitan jika kasus tersebut diminta diintervensi oleh PBB dan Masyarakat Internasional,” kata Theo.

Diketahui di samping foto yang tersebar di media sosial, kondisi Pilot Susi Air di tengah pasukan Egianus Kogoya juga disebar di media sosial.

Dalam video direkam pada 11 Maret 2024 itu, Pilot Susi Air menyampaikan pernyataannya. 

Philips Max Marten terlihat berada di tengah-tengah pasukan TPNPB OPM wilayah Ndugama dan juga didampingi oleh Egianus Kogoya.

Philips mengatakan bahwa mereka memberi kesempatan dua bulan lagi kepada pemerintah untuk bicara dengan TPNPB OPM.

“Kalau dua bulan pemerintah tidak bicara dengan Papua, mereka akan tembak saya,” ucap Philips.

Kemudian Egianus yang berada di samping Philips juga ikut bicara menegaskan ancamannya.

“Itu Pilot sudah bicara dan negara luar serta negara Indonesia mengakui saja karena kami sudah kasih waktu dua bulan untuk Pak Pilot kasih hidup,” tegas Egianus.

“Kalau Indonesia tiak mengakui Papua, maka dalam jika lebih waktu dua bulan itu, kami akan tembak Pilot,” tambah Egianus di akun facebook@ Eka.

Related posts

Task Force Operation Peace Cartenz Pursues KKB Led by Daniel Aibon Kogoya After Fatal Shooting of Road Worker in Intan Jaya

Jubir News

“Inilah Jaringan KKB Nduga Pemasok Senjata Api dan Amunisi Yang Berhasil Ditangkap Satgas Damai Cartenz-2024”

Jubir News

3 Bulan Di Tahun 2024, Sudah 6 Personel Gugur Diserang KKB

Jubir News

Leave a Comment