Jayapura – Dewan Gereja Papua mengalami kendala saat bernegosiasi dengan kelompok kriminal bersenjata yang menawan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, selama empat bulan terakhir di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Kendala itu berkait dengan adanya penempatan pasukan TNI di sekitar area penyanderaan Philip.
Pendeta Benny Giay selaku Moderator Dewan Gereja Papua saat dihubungi dari Jayapura, Kamis (15/6/2023), mengatakan, sejak Mei lalu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polda Papua untuk terlibat dalam upaya pembebasan Philip. Namun, dia menyebut, upaya negosiasi itu tidak mungkin dilakukan apabila operasi militer tetap dilaksanakan.
”Diperlukan tempat yang aman dalam proses negosiasi dengan kelompok Egianus. Tempat tersebut tidak boleh dimasuki pasukan agar proses pembicaraan berjalan lancar,” kata Benny.
Sementara itu, Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faisal Ramadhani mengatakan proses pencarian kapten Philip masih berlangsung hingga kini. Dia menyebut, kelompok Egianus Kogoya masih menyandera pilot Susi Air itu di sekitar area Nduga.
”Upaya pencarian terkendala kondisi geografis yang sulit. Kami sempat menemukan salah satu lokasi kelompok Egianus dan Philip di atas ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut pada awal bulan ini,” ucap Faisal.
Sebelumnya, kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya membakar pesawat Susi Air PK-BVY setelah mendarat di Lapangan Terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, pada 7 Februari 2023 pukul 06.17 WIT.
