Mata rantai jaringan teroris terkuak oleh kepolisian republik Indonesia. ternyata, terduga teroris yang dibekuk Tim Densus 88 di Merauke, Papua satu jaringan dengan teroris yang ada di Makassar.
Kaitan kedua kelompok teroris di Papua dan Makssar tersebut tidak saja mengenal, namun saling keterkaitan. Bahkan ketika akan melakukan aksi teroris, dua kelompok ini melakukan kordinasi, sasaran yang akan ditaget.
“Ada kontak di antara mereka. Kasus di Merauke itu hasil pengembangan dari Makassar. Jadi Makassar dan Merauke itu ada saling keterkaitan,” kata Rusdi di Mabes Polri, Senin 7 Juni 2021.
Bahkan kata Rusdi, para terduga teroris tersebut tidak hanya sekedar mengenal. Mereka juga menjalin kominikasi secara intens dan bertemu di acara tertentu satu sama lain.
“Ya tidak hanya itu di (Whatsapp Group) saja di antara mereka sudah saling bisa kenal orang-orang di Merauke, mereka pernah ketemu,” tuturnya.
Lebih lanjut Rusdi menjelaskan bahwa terduga teroris yang diamankan di Merauke itu merupakan pelarian dari Makassar.
“Mereka ada yang keluar dari Makassar menuju ke Merauke. Hal ini dikarenakan aktivitas penegakkan hukum yang tinggi yang dilakukan oleh Densus terhadap kelompok-kelompok teroris di tanah air seperti itu,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui belasan terduga teroris ditangkap di Merauke pada Mei 2021 lalu. Para terduga teroris itu diamankan terkait dengan aksi teror di Makassar.
Diduga mereka tengah merencanakan akan melakukan aksi bom bunuh diri di sejumlah gereja.
Gereja yang dimaksud tersebut disejumlah wilayah yakni, Merauke, Jagebob, Kurik, Semangga, dan Tanah Miring. Namun aksi para terduga teroris ini berhasil dicegah oleh Densus 88.
