Timika- Kepedulian sosial bukan hanya tugas lembaga kemanusiaan, tetapi juga menjadi tanggung jawab aparat penegak hukum. Di tengah tantangan menjaga keamanan dan ketertiban, Polri menunjukkan bahwa pendekatan humanis merupakan kunci dalam membangun kepercayaan masyarakat. Hal inilah yang tercermin dalam kegiatan sosial yang dilakukan oleh Satgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025 Posko Timika di Kabupaten Mimika, Jumat (31/10/2025).
Kegiatan yang dimulai pukul 15.00 WIT itu bukan sekadar pembagian makanan dan minuman. Di balik tindakan sederhana tersebut, tersimpan pesan kuat: Polri hadir bukan hanya untuk menegakkan hukum, tetapi juga untuk menumbuhkan rasa kemanusiaan di tengah masyarakat Papua. Sasaran utama kegiatan ini — para pekerja jalanan, pengangkut sampah, dan anak-anak — menjadi simbol kelompok masyarakat yang sering kali luput dari perhatian, padahal merekalah bagian penting dari denyut kehidupan kota.
Melalui aksi seperti ini, Polri berusaha mematahkan stigma bahwa aparat hanya datang ketika ada penegakan hukum. Justru sebaliknya, kegiatan sosial menjadi jembatan yang mempererat hubungan emosional antara petugas dan warga. Personel Satgas Humas, Bripda Annisa Mahardika dan Bripda Alfesa Hafiz Bagaskara, tak hanya membagikan bantuan, tetapi juga meluangkan waktu untuk berbincang santai — menunjukkan bahwa kedekatan sosial bisa sejalan dengan profesionalisme kepolisian.
Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., menegaskan bahwa kegiatan sosial adalah bagian dari strategi Polri dalam menjaga stabilitas keamanan yang berkelanjutan. Menurutnya, pendekatan persuasif jauh lebih efektif dalam menumbuhkan rasa saling percaya antara aparat dan masyarakat.
“Kami ingin menunjukkan bahwa kehadiran aparat bukan hanya dalam penegakan hukum, tetapi juga dalam berbagi kepedulian dan meringankan beban masyarakat,” ujar Brigjen Pol. Faizal Ramadhani.
Selain itu, Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Kombes Pol. Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum., menekankan pentingnya kolaborasi masyarakat dalam menjaga kedamaian di Papua. Ia mengingatkan agar warga tidak mudah diprovokasi oleh pihak-pihak yang berusaha mengganggu situasi kondusif.
“Mari kita jaga bersama situasi damai di Tanah Papua. Percayakan sepenuhnya kepada Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” imbaunya.
Melihat realitas sosial di Papua yang masih diwarnai berbagai tantangan, aksi berbagi kasih seperti ini seharusnya tidak dianggap sebagai kegiatan rutin semata, melainkan strategi komunikasi yang efektif untuk membangun kedamaian jangka panjang. Dengan hadir secara humanis, Polri tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga menegakkan nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi fondasi perdamaian sejati.
