Dekai, Yahukimo — Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali menyebarkan informasi palsu di media sosial dengan mengklaim bahwa korban pembunuhan di Yahukimo merupakan anggota intel Polri. Faktanya, korban adalah masyarakat sipil yang bekerja sebagai sopir truk dan bukan anggota kepolisian.
Klarifikasi ini disampaikan untuk meluruskan hoaks yang sengaja dibuat dan disebarkan oleh KKB dan simpatisannya (KKP) melalui berbagai kanal daring. Dalam unggahan mereka, KKB menampilkan foto IPDA Simon Petrus Sirken, yang disebut-sebut sebagai korban pembunuhan. Padahal, pejabat tersebut masih hidup dan kini bertugas di Polres Merauke, setelah sebelumnya pernah bertugas di Polres Yahukimo.
Masyarakat diimbau untuk tidak mudah mempercayai informasi yang disebarkan oleh KKB maupun pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Hoaks semacam ini dinilai sebagai upaya menyesatkan publik dan menciptakan ketegangan di tengah masyarakat Papua.
Sopir truk yang menjadi korban sejatinya merupakan warga sipil yang tengah menjalankan tugasnya untuk membantu pembangunan di wilayah Yahukimo. Ia berperan dalam mengangkut bahan material demi memperlancar proyek pembangunan infrastruktur di daerah tersebut.
Tragedi ini menjadi pengingat bahwa korban kekerasan dari tindakan KKB bukan aparat, melainkan rakyat biasa yang bekerja keras membangun tanah Papua agar semakin maju dan sejahtera.
