Boven Digoel — Meski belum diterapkan di Kabupaten Boven Digoel, namun jika Program Nasional Sekolah Rakyat mulai dijalankan di daerah tersebut, penerapannya dipastikan akan mengusung sistem pendidikan berpola asrama.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Kabupaten Boven Digoel, Jeffri Nirahua, menjelaskan bahwa pemerintah daerah perlu menyiapkan perencanaan yang matang agar pelaksanaan program dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.
“Agar program ini bisa berjalan efektif, tentu dalam perencanaan harus dipikirkan secara matang oleh pemerintah daerah. Karena suksesnya program ini sangat bergantung pada kesiapan tenaga pendidik serta sarana dan prasarana penunjang seperti sekolah dan asrama,” ujar Jeffri Nirahua, Selasa (7/10/2025).
Menurutnya, kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia merupakan faktor kunci keberhasilan program Sekolah Rakyat. Hal ini karena pelaksanaan program tersebut membutuhkan dukungan anggaran yang besar, mengingat seluruh biaya pendidikan peserta didik akan ditanggung oleh negara.
“Kalau tidak salah, per anak dalam satu tahun anggaran yang dikeluarkan sekitar Rp40 juta. Mereka makan, sekolah, dan tinggal di asrama. Jadi ini juga membutuhkan komitmen dari para orang tua,” jelasnya.
Jeffri menambahkan, pelaksanaan program Sekolah Rakyat akan melalui sejumlah tahapan sebelum benar-benar diterapkan. Ia pun mengajak masyarakat Boven Digoel untuk bersabar menantikan prosesnya, sambil menunggu pelantikan kepala daerah terpilih agar pemerintah daerah dapat melaporkan perkembangan dan kesiapan program tersebut kepada pemerintah pusat.
