JAYAPURA – Bentrokan antara massa pendukung calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1 dan 2 dalam Pilkada Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, telah menimbulkan kerugian material dan korban jiwa yang signifikan. Konflik yang semakin memanas ini, seperti diungkapkan oleh Brigadir Jenderal Polisi Alfred Papare, Kapolda Papua Tengah, mengakibatkan pembakaran 179 bangunan, termasuk satu gedung SD Pruleme dan Kantor Balai Desa Trikora. Tak hanya itu, 28 unit kendaraan roda dua dan empat juga dilaporkan hangus terbakar dalam insiden yang terjadi.
Situasi yang memanas memaksa sebanyak 1.933 warga mengungsi ke lokasi yang dianggap lebih aman, seperti Mapolres Puncak Jaya, Kodim 1417/PJ, dan Aula Gereja Injili di Indonesia (GIDI) di Puncak Jaya. Bentrokan tersebut sebelumnya telah menelan sembilan korban jiwa serta melukai 428 orang, yang kini tengah mendapatkan penanganan medis di Kota Mulia Puncak Jaya. Beberapa korban dengan luka berat telah dirujuk ke RSUD di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, dan RSUD di Jayapura.
Konflik yang terjadi merupakan eskalasi dari persaingan politik antara pendukung calon bupati nomor urut 1, Yuni Wonda-Mus Kogoya, dan calon nomor urut 2, Miren Kogoya-Mendi Wonerengga. Polisi terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap akar permasalahan serta memastikan para pelaku kekerasan diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.