Jayapura – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah nasional di Papua mendapatkan apresiasi positif dari tokoh pemuda dan tokoh adat setempat. Program ini dinilai sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak Papua, yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di masa depan.
Rando Rudamaga, salah satu tokoh pemuda Papua, menyatakan dukungannya terhadap program ini saat diwawancarai oleh RRI pada Jumat (7/3/2025). Menurutnya, MBG adalah program yang sangat penting karena dapat membantu anak-anak tumbuh dengan lebih sehat, sehingga mereka bisa lebih optimal dalam menjalani aktivitas belajar sehari-hari. “Program ini akan membawa dampak positif bagi generasi emas Papua di masa depan. Meski belum sepenuhnya diterapkan di seluruh wilayah, kami yakin program ini akan segera menjangkau semua daerah di Papua,” ujar Rando.
Rando juga mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung program MBG dan menghindari provokasi yang bisa menghambat pelaksanaannya. “Program ini adalah investasi penting untuk membentuk generasi penerus yang sehat, kuat, dan berdaya saing,” tegasnya.
Sementara itu, Ondofolo Heram Dasim Klewbeuw Sentani Timur, Yansen Ohee, menegaskan bahwa program MBG adalah jawaban atas tantangan gizi yang selama ini dihadapi oleh anak-anak Papua, terutama di daerah pedalaman yang sulit dijangkau. Menurutnya, faktor geografis, keterbatasan akses pangan bergizi, dan ketimpangan ekonomi menjadi kendala utama yang selama ini menghambat pemenuhan gizi anak-anak. “Program MBG adalah harapan baru bagi orang tua di Papua untuk memastikan masa depan anak-anak mereka lebih baik,” kata Yansen.
Yansen juga menanggapi adanya kelompok yang menolak program MBG dengan alasan lebih memprioritaskan pendidikan gratis. Menurutnya, penolakan tersebut tidak berdasar karena program pendidikan gratis sudah dijamin oleh pemerintah melalui dana otonomi khusus Papua. “Kami bersyukur dengan kehadiran MBG. Bagaimana mungkin kita bicara pendidikan jika anak-anak kita tidak sehat? Ini adalah program yang sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Sebagai tokoh adat, Yansen dengan tegas menolak upaya-upaya provokasi dari kelompok tertentu yang berusaha mengganggu keamanan dan stabilitas masyarakat. “Kita harus bersyukur atas kebebasan yang kita miliki saat ini, termasuk kebebasan untuk sekolah, makan, dan beribadah. Jangan biarkan provokasi merusak hal-hal baik yang sedang dibangun,” pungkas Yansen.
Program MBG diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah gizi anak-anak Papua, sekaligus mempersiapkan generasi muda yang lebih sehat dan berdaya saing di masa depan.
