jubirnews.com. Jayapura.- Ali Kabiay, Ketua Pemuda Mandala Provinsi Papua, Kembali menegaskan, Radat Dengar Pendapat (RDP) yang dilakukan oleh Majelis Rakyat Papua (MRP) disusupi dan diboncengi oleh kelompok anti pemerintah sehingga pelaksanaanya dilakukan secara tertutup dengan melibatkan kelompok-kelompok tertentu. sabtu/21/11/20.
“Saya melihat fenomena-fenomena unik yang terjadi didalam tubuh MRP, terlebih khususnya yang mulia ketua MRP, saudara Timotius Murib yang menyatakan bahwa yang menolak RDP adalah kelompok masyarakat kecil, saya pikir pernyataan beliau itu, seharusnya MRP intropeksi diri bahwa, kenapa pelaksanaan RDP itu tertutup. bukan sebaliknya menyalahkan pihak-pihak lain”, Kata Ali.
Lanjutnya, MRP seharusnya lebih berdomokrasi lagi dengan membuka ruang kepada seluruh elemen masyarakat bukan MRP malah mengudang kelompok-kelompok yang dekat dengan MRP saja dan bertentangan dengan Negara.
“Dalam melakukan penyerapan aspirasi, MRP seharusnya mengudang seluruh forkopimda, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan sehingga aspirasinya dapat mengembang sehingga melahirkan sebuah keputusan yang seimbang”, ungkap Ali Kabiay.
Ali Kabiay Kembali menambahkan bahwa, MRP Terindikasi melakukan RDP yang agendanya jelas mengarah kepada memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa atau mengganggu kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, hal tersebut dibuktikan dengan adanya fakta bahwa telah ditemukannya buku kuning dokumen negara federal papua barat di Merauke dan pada bulan januari juga MRP telah membuat satu surat yang ditujukan kepada pemerintah pusat untuk berdialog dengan kelompok ULMWP bahkan ada juga pertemuan ketua MRP Timotius Murip dengan direktur eksekutiv ULMWP Saudara Markus Haluk, Ali mempertanyakan maksud dari pertemuanya itu untuk apa.
“Kita semua tahu bahwa Kelompok yang mendukung RDP adalah kelompok yang terindikasi melakukan kejahatan Makar sehingga sudah jelas bahwa, RDP yang dilakukan oleh MRP ini banyak mendapat penolakan oleh masyarakat”, tutup Ali Kabiay.
