22/04/2025
Peristiwa

Sederet OAP yang Mengharumkan Indonesia di Dunia Internasional. Di Antaranya Sukses dari Dana Otsus…

Jubirnews.com – Selama ini, Indonesia dikenal oleh banyak negara luar dengan sejumlah prestasi anak muda yang membanggakan. Dari ajang olahraga, teknologi dan akademik berhasil diraih. Namun, di antara sekian banyak anak muda yang mengukir prestasi tersebut, masih sedikit yang mengetahui bahwa ada anak-anak Papua yang berpartisipasi dalam ajang mengharumkan Indonesia.

Meski berada di ujung timur nusantara, anak-anak asli Papua ternyata juga bisa mengharumkan Indonesia hingga ke dunia internasional sekalipun.

Berikut ini beberapa daftar anak-anak Papua yang membanggakan nama Indonesia

Septinus George Saa

Septinus George Saa berhasil menjuarai kompetisi dunia. Kompetisi tersebut yaitu First Step to Nobel Prize dalam Fisika pada tahun 2004.

Dia berhasil menorehkan catatan menganggumkan itu saat masih berada di bangku SMA. Kemudian ia melanjutkan studi dengan gelar sarjana dalam bidang Aerospace Engineering di Florida, Amerika Serikat setelah lulus SMA.

Tak sampai di situ, George melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 teknik material di Inggris. Motivasinya, agar ia bisa menularkan keberhasilannya untuk anak-anak Papua lainnya. Selain itu, George ingin dalam tiga sampai lima tahun ke depan ada institusi riset di Indonesia untuk “menggabungkan teknik dirgantara dengan teknik mesin” yang ia pelajari.

George juga ingin menggratiskan pendidikan sekolah dasar di Papua.

“Menurut saya, sekolah dasar harus digratiskan, anak sekolah dijemput tiap hari pulang perginya. Makanan siang di kasih gratis di sekolah, dan program pembimbingan khusus disediakan untuk ketrampilan khusus. Ini untuk SMP-SMA,” kata George.

Alvionita Kogoya

Alvionita Kogoya merupakan salah satu putri asli Nduga, Papua. Pemudi ini berhasil menorehkan medali perunggu dalam ajang World Mathematics Team Championship (WMTC) tahun 2014 yang digelar di China.

Alvionita berhasil menerohkan catatan istimewa tersebut saat duduk di bangku SMP. Kecerdasannya di bidang matematika ia tunjukkan melalui beragam juara lomba tingkat nasional dan internasional.

Nita sempat mengaku kurang pandai dalam akademik saat SD.

“Dari Pemda Nduga jadi diambil anak-anak yang kurang bisa pelajaran, terus saya dibawa ke Tangerang ke Surya Institute, diajar,” ujar Nita.

Di sekolah itu, Nita belajar mulai pukul 07.00 hingga 17.00 wib. Lalu dilanjutkan pelajaran khusus matematika pukul 19.00 wib hingga selesai.

Bob Royend Sabatino Kaway dan Thinus Lamek Yewi

Bob Royend Sabatino Kaway dan Thinus Lamek Yewi juga dua orang putra asli Papua yang sukese mengharumkan nama Indonesia. Kedua remaja ini, berhasil mewakili Indonesia setelah berhasil masuk tim penelitian NASA pada Maret 2016 lalu.

Hebatnya lagi, saat itu mereka masih duduk di bangku SMA. Mereka mengenyam pendidikan SMA di SMA Advent Doyo Baru kelas XII, di Distrik Waibu, Desa Doyo Baru, Kabupaten Jayapura, Papua.

Bob dan Thinus berhasil menjadi bagian dari tim peneliti NASA saat Dinas Pendidikan berkunjung ke sekolah dan menyeleksi anak-anak untuk bisa bergabung dalam tim penelitian NASA. Kesempatan ini tak dilewatkan Bob dan Thinus. Mereka mengikuti seleksi awal di Dinas Pendidikan Jayapura.

Mereka bergabung dalam tim Padi. Bob dan Thinus meneliti apakah padi bisa tumbuh di luar angkasa. Kemudian ide mereka dicanangkan oleh para ahli dan Dinas Pendidikan.

Vanda Korisano dan Martha Itaar

Dua mahasiswi Papua Barat, Vanda Korisano dan Martha Itaar punya mimpi menjadi pilot. Impian keduanya mulai memiliki titik terang ketika mendapat beasiswa dari dana Otonomi Khusus (Otsus) pemerintah propinsi Papua yang menempuh pendidikan di Nelson Aviation College, Selandia Baru, sejak 2014.

Kini keduanya berhasil mengejar mimpi menjadi pilot wanita pertama dari Papua di maskapai terbesar Indonesia, Garuda Indonesia per Juni 2019. Vanda diterima sebagai pilot di Garuda Indonesia, sedangkan Martha diterima di Citilink.

Vanda dan Marta yang tiba di Selandia Baru pada tahun 2014, tercatat pernah mendapatkan penghargaan sebagai penerbang terbaik sepanjang tahun untuk mahasiswa internasional (Best all round flying performance for international students).

Mereka mendapatkan sertifikasi berupa; Private Pilot License, Commercial Pilot License dan Multi Engine Instrument Rating.

Setelah lulus dari Selandia Baru pada awal Januari 2018, mereka memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Penerbangan Ganesha, Jakarta. Di sini, mereka mendapatkan sertifikasi Indonesian DGCA Pilot License.

Pada Juni 2019, kerja keras dan perjuangan mereka akhirnya terbayarkan, mimpinya untuk menjadi pilot maskapai terbesar Indonesia, Garuda Indonesia terpenuhi.

Izak Samuel Ongge

Izak Samuel Ongge juga merupakan salah satu pemuda Papua berprestasi dengan segudang bakat megukir karir masa mudanya di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Pria lulusan Hubungan International Universitas Cenderawasih dengan Pangkat Penata Muda Tk.I (III/b) di usia 29 tahun, sejak kecil memiliki cita-cita membangun Papua melalui pendidikan dan bakatnya.

Sebelum memasuki dunia kerja, Izak dengan mimpinya memandang perlu mengasah kemampuannya dengan mengikuti berbagai kegiatan konferensi tingkat internasional, salah satunya International Conference on Management, Economics dan Social Science di Seoul, Korea Selatan.

Berikut sederet prestasi yang pernah ditorehkannya: Juara 1 Bintang Radio Jayapura 2009 dan Mewakili ke Tingkat Nasional; Perwakilan Papua di Pekan Seni Mahasiswa Nasional 2010 kategori Pop Solo di Pontianak; Juara 1 Lomba Solo di Kemendagri Tahun 2017; 10 (Sepuluh) Besar Pegawai Teladan di Lingkungan Kemendagri 2019; dan Jadi salah salah satu pengisi acara di Upacara penurunan Bendera 17 Agustus 2020 bersama Gita Bumi Voice featuring Naura, Raisa dan RAN.

Related posts

Polisi Amankan Terduga Pelaku Kasus Kepemilikan Narkotika Jenis Ganja Di Koya

Jubir News

MENRISTEK BERHARAP BANDARA ANTARIKSA DI BIAK PAPUA CEPAT JADI

Jubir News

Kemendikbud Percepat Pembangunan Pendidikan Papua dan Papua Barat

Jubir News

Leave a Comment