Jubirnews.com – Beberapa waktu yang lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengambil tindakan untuk memberikan hukuman financial kepada Veronica Koman. Keputusan Sri Mulyani ini dirasa sangat tepat oleh banyak pihak, sebab Veronica Koman juga merupakan salah satu daftar pencarian orang di Indonesia dan Australia.
Hukuman yang dijatuhkan dari Kementrian Keuangan terhadap Veronica Coman ini berdampak atas pembatalan paspor miliknya. Maka, semua anggara beasiswa yang telah dikeluarkan oleh Indonesia untuk Veronica harus dikembalikan lagi ke pihak Indonesia.
“Ya, pemerintah telah memberikan sejumlah fasilitas sejak September 2016,” ucap Menteri Keuangan.
Dana beasiswa yang diminta Kemenkeu RI lewat Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) berjumlah Rp773,8 juta.
Dalih Kemenkeu dalam menjatuhkan hukuman finansial diketahui berdasarkan klaim bahwa Veronica tak mematuhi ketentuan harus kembali ke Indonesia pascamasa studi selesai.
Kemudian, pada bulan lalu tepatnya di tanggal 19 Agustus 2020, terdapat aksi Solidaritas Rakyat Papua yang menggalang dana untuk meringankan beban Finansial pemerintah Indonesia terhadap Veronica Koman.
Namun, aparat kepolisian terpaksa membubarkan aksi tersebut karena sudah menyalahi dan melanggar aturan yang ada.
Dalam acara penggalangan dana untuk Veronica Koman, ada salah satu warga yang ikut-ikutan saja dan tidak mengetahui apa dan kenapa acara tersebut dilakukan.
“Iya, sebenarnya banyak teman-teman yang hanya ikut-ikut saja. Tetapi, sudah lama saya mengikuti acara koordinasi yang mereka adakan,” ucap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya dengan alasan tertentu.
Saat ditanya lebih mendalam, warga tersebut akhirnya mengungkapkan beberapa fakta yang cukup membuat orang kaget.
Menurutnya, acara penggalangan Veronica Koman hanya sebatas sandiwara saja. Sebab, lanjutnya, selama ini dia (Veronica Koman) telah digandeng oleh beberapa petinggi politik di Papua.
“Apalagi ini menjelang Pilkada, Veronica Koman memanfaatkan momen seperti ini untuk mencari pendukung. Jadi, dia (Veronica Koman) selama ini hanya mengatasnamakan masyarakat Papua,” ucap warga.
Teman-teman yang ada di sana, lanjutnya, mereka semua tidak ada yang mengetahui tentang penggalangan dana tersebut untuk siapa.
“Sudah sangat jelas jika dana ini atau semua acara yang berbau mahasiswa dan masyarakat Papua ya hanya permainan kelompok politik di Papua yang memiliki kepentingan saja,” tegas warga.
Penting juga untuk diketahui bahwa warga tersebut sudah lama sebenarnya mengikuti perkembangan Veronica Koman. Menurutnya, di awal Veronica Koman datang dengan tujuan yang baik. Namun, lanjutnya, semakin hari hanya memanfaatkan dan mengatasnamakan masyarakat dan mahasiswa Papua saja.
“Jadi, tolong pemerintah dan aparat penegak hukum harus cepat mengambil langkah. apabila dibiarkan, bisa berdampak yang lebih fatal lagi,” ucap warga.