Jubirnews.com – Abock Busup selaku Bupati Yahukimo mengungkapkan bahwa imbas dari perbuatan teror yang dimotori oleh kelompok kriminal bersenjata di Yahukimo dalam kurun waktu singkat yakni kasus pelanggaran pidana murni yang sangat meresahkan warga.
Lebih lanjut Abock juga menyebutkan jika semenjak adanya pembunuhan beruntun, pihaknya langsung meminta aparat TNI-Polri mampu menyelidiki dan menangkap para pelaku yang telah membuat ketakutan dan trauma terhadap warga Distrik Dekai.
“Meski situasi di Yahukimo saat ini relatif mulai kondusif, tapi masyarakat pasti masih memiliki perasaan yang was-was. Memang kasus pembunuhan yang berturut-turut terjadi itu cukup memberi rasa traumatis tersendiri kepada warga yang ingin beraktivitas,” ungkap Bupati Yahukimo.
Selain itu Bupati Yahukimo juga menerangkan jika aksi teror yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata sudah sangat kelewatan.
“Aksi yang mereka lakukan sudah kelewat batas manusiawi,” tegas Bupati Yahukimo.
Bupati Yahukimo sudah menegaskan bahwa tidak ada warga sipil yang sengaja lari ke hutan karena adanya upaya penindakan dari petugas kepolisian, namun Bupati Yahukimo mengungkapkan jika kelompok masyarakat yang lari ke hutan adalah bagian dari pelaku teror itu sendiri.
“Jika memang tidak salah, tidak perlu lari. Untuk apa lari ke hutan, keberadaan aparat untuk melakukan penyelidikan. Aparat juga terus berkoordinasi kepada pemda sehingga tidak perlu terjadi kekhawatiran. Tapi tidak tahu juga jika mereka yang lari adalah bagian dari kelompok itu,” ucap Bupati Yahukimo.
Dwengsi Demena yang merupakan salah satu warga Yahukimo mengutuk keras aksi penyebaran Hoax atau berita palsu. Berita palsu tersebut yaitu mengatakan adanya penyisiran oleh aparat TNI.
Dwengsi juga menegaskan bahwa tidak ada warga yang mengungsi ke hutan, mereka yang lari ke hutan hanya kelompok kecil saja yang merupakan orang-orang yang terlibat dalam tindakan pembunuhan.
“Mereka yang lari bersembunyi ke hutan adalah pelaku pembunuhan warga, mereka takut ditangkap aparat keamanan sehingga bersembunyi, dan tidak ada tindakan penyisiran yang dilakukan oleh aparat,” tegas Dwengsi.