Jubirnews.com – Pasca kematian seorang tahanan Polres Sorong Kota, kamis (27/08/2020) pukul 23.00 WIT, Polisi bertindak cepat dengan mengerahkan tim khsusus dari Polda Papua Barat untuk mengusut tuntas kejadian tersebut.
“Tim tersebut dipimpin oleh Dirreskrimum dan Kabid Propam untuk menyelidiki dugaan terjadinya pelanggaran,” ucap Kapolda Papua Barat Irjen Pol Dr. Tornagogo Sihombing.
Diketahui juga bahwa Kapolda Papua Barat juga menegaskan jika ditemukan adanya pelanggaran atau kesalahan dalam melakukan prosedur maka akan dilakukan langkah hukum yang berlaku.
“Jika ditemukan pelanggaran maka akan kami proses sesuai hukum yang berlaku,” ucap Kapolda Papua Barat.
Menurut Kapolda Papua Barat, sebelumnya tahanan tersebut melakukan pelarian dari ruang tahanan dengan cara menerobos pintu kaca.
“Setelah menerobos pintu kaca, GKR juga mencoba merampas senjata dari petugas. Hingga akhirnya petugas memberikan tindakan tegas dengan menembak GKR di bagian kaki,” ucap Kapolda Papua Barat.
Setelah diamankan oleh petugas, lanjut Kapolda Papua Barat, GKR dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk menerima pengobatan.
“Sepulang dari rumah sakit, GKR dikembalikan ke ruang tahanan agar bisa beristirahat. Namun, setelah masuk ruang tahanan, CCTV kami merekam jelas pengroyokan GKR oleh teman satu tahanannya hingga korban tak sadarkan diri,” ucap Kapolda Papua Barat.
Petugas bertindak cepat dengan melarikan GKR ke rumah sakit untuk kedua kalinya.
“Akan tetapi nyawa GKR tak tertolong walaupun sudah dirawat intensif oleh pihak rumah sakit Mutiara di Kota Sorong,” ucap Kapolda Papua Barat.
Penting juga untuk diketahui bahwa GKR merupakan tersangka kasus Curas dan pemerkosaan terhadap OKH. GKR dijerat dengan pasal 339 jo pasal 285 ayat 3 KUHP.
Kapolda Papua Barat dengan tegas memerintahkan jajaran Polres Sorong Kota untuk melaksanakan razia minuman keras yang menjadi penyebab tindak kejahatan GKR.
