Jayapura,Jubirnews.com – Plt Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Provinsi Papua Alex Kapisa mengatakan untuk saat ini proses pengerjaan Venue menembak Indoor sudah mencapai 91,99 persen.
“Khusus untuk menembak ini memang sangat spesifik saya akan jelaskan secara umum. Kenapa sangat spesifik karena setiap perubahan bangunan ini harus ada justifikasi atau rekomendasi yang namanya Teknical Delegate dari PB Perbakin,” kata Alex Kapisa kepada wartawan saat melakukan kunjungan ke Venue menembak Indoor yang ada di Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Kamis, (06/08/2020).
Alex Kapisa yang menjelaskan secara umum mengatakan, karena jarak tembak semua perubahan secara detail semua venue yang kita siapkan inilah yang secara detail karena kalau salah sedikit saja berarti tidak akan di akomodir oleh teman-teman dari cabang olahraga dalam hal ini Perbakin.
“Disini juga sampai dengan pengaturan mana gudang peluru nya, gudang senjata itu semua pun harus diatur safety nya paling tinggi dari semua venue, makanya perubahan paling banyak sekali disini. Ketika ada perubahan administrasinya akan ikuti. Banyak yang bilang ini venue ini mahal, ya memang mahal karena kita mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi,” jelasnya.
Menurutnya membangun venue tidak sama seperti membangun bangunan biasa, bangunan venue ini selagi kita berpijak dari yang namanya dokumen perencanaanya. Tetapi etvice dari TD itu sangat penting sekali. “Jadi kalau mereka datang dan lihat tidak sesuai dengan standar mereka sudah pasti itu akan berubah,” ungkapnya.
Dirinya mencontohkan tembok yang disamping kiri ini tadinya kita dalam kontrak itu hanya setinggi itu saja saya sempat protes karena itu tidak sesuai karena begitu tambah kan, volume anggaran akan bertambah.
“Tapi karena mengikuti standar mereka ya terpaksa kita rubah. Jadi dari semua venue yang sangat sensitif dan spesifik itu adalah venue menembal Indoor karena perubahannya banyak sekali, bagaimana pencayahaannya itu semua diatur,” bilangnya.
Sementara itu Project Manajer Nindya Karya Dian Ananta Tomazya mengatakan, kita mulai pembangunan untuk menembak indoor itu di mulai sejak Desember 2019, itu pun banyak kendala dan bukan satu kendala.
“Semua berkaitan dengan regulasi dari Pengurus Besar (PB) Perbakin. Apalagi menembak memang yang diarahkan adalah safety regulation. Karena peluru yang ditembakkan. Itupun ada perubahan spesifik. Itu dikarenakan proses waktu, belum lagi masalah material,” ungkapnya.
Di menembak ini ada running target 10 meter, 50 meter, final hall dan untuk yang 25 meter. Fasilitas dilengkapi gedung pengelola dan asrama. “Berkaitan dengan ini kita terus berkoordinasi dengan owner dan PB menyangkut pengadaan. Safety untuk tembak 50 meter ini dibelakang ada lapisan dinding, dan konstruksi baja,” bilangnya.
Setelah double plat tersusun sesuai standar. Nanti ada kayu sepanjang 60 cm. Setelah itu ada sasaran. Juga pengaman. Tingkat keamanannya memang sangat diperhatikan, karena belajar dari pengalaman. Penyimpanan gudang senjata dengan peluru akhirnya dipisah, dan dilengkapi dengan jeruji sel. Safety juga. Tantangan secara teknis pelaksanaan dan material dari luar.
“Saya kira secara regulasi sama, tapi terjadi beberapa penyempurnaan. Walaupun secara fungsi hampir sama. Untuk yang 50 meter Ini menampung 250 penonton, di 10 meter 300 penonton, running target ada 35, dan final hall 150. Untuk Anggaran sendiri nilainya Rp. 123 miliar. Tarhet kami satu bulan lagi harus sudah selesai, 2 minggu akhir itu sudah pembersihan,” tutupnya.